NKRIku.com, Nasional – Ketua MPR RI Bambang Soesatyo menanyakan ke mana suara para aktivis HAM dan perempuan setelah terjadi tindakan pemerkosaan dan pembunuhan oleh KKB Papua.
Diketahui, KKB Papua yang menamakan dirinya sebagai Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat Organisasi Papua Merdeka (TPNB-OPM) sudah mengakui tindakan pembakaran puskesmas.
Selain itu, mereka juga mengakui pembunuhan terhadap suster Gabriella Meilani adalah bagian dari aksinya.
Kendati demikian, hingga saat ini menurut Bambang Soesatyo, aktivis HAM dan aktivitis perempuan belum bersuara.
“Mana suaranya aktivis HAM dan aktivis perempuan? Korban adalah perawat perempuan,” tanya Bambang dalam keterangan resminya, Senin, 20 September 2021.
“Kenapa ketika saudara sebangsanya dibunuh dan diperkosa secara brutal, mereka diam?,” tambahnya.
“Namun ketika aparat negara menumpas KKB di Papua, mereka teriak-teriak soal HAM,” lanjutnya.
Karena itu, lanjut Bambang, tak ada alasan apapun bagi TNI-Polri untuk tidak menumpas habis teroris biadab kelompok kriminal bersenjata di Papua
Dia juga mengatakan sudah terlalu banyak keresahan yang dilakukan teroris KKB di Papua. Korbannya mulai masyarakat biasa, TNI-Polri, hingga tenaga kesehatan.
Pada 8 April 2021 teroris KKB di Kabupaten Puncak menembak mati seorang guru bernama Oktavianus Rayo.
Di tempat itu, mereka juga membakar tiga sekolah di Kabupaten Puncak. Selanjutnya, pada 9 April 2021, seorang guru SMP bernama Yonathan Randen ditembak mati KKB di Kabupaten Puncak.
Kemudian pada 14 April 2021, pengemudi ojek bernama Udin juag tewas di tembak di area Pasar Ilaga Kabupaten Puncak oleh KKB. (***)