BIADAB! Santriwati Dihamili Sampai Melahirkan di WC, Ustadz Ponpes Berdalih Gangguan Gaib

NKRIku.com – Korban pemerkosaan santriwati hingga melahirkan yang dilakukan oleh oknum ustadz bernama M Syakur (50) di salah satu pondok pesantren di Kabupaten Ogan Komering Ulu Selatan, meminta agar pelaku di hukum seberat-beratnya.

Korban merasa ditipu karena saat dalam keadaan melahirkan di kamar mandi pondok pesantren, pelaku sempat mengungkapkan mengajak dirinya menikah siri.

Saat ditemui di kediaman rumahnya yang sangat sederhana di Kecamatan Buay Pemaca, Kabupaten Ogan Komering Ulu Selatan, Sumatera Selatan, Bunga (19, bukan nama sebenarnya) mengaku dirinya pernah diajak nikah siri oleh tersangka.

Ajakan itu diutarakan eberapa saat setelah dirinya melahirkan di kamar mandi. Bunga merasa selama ini dirinya merasa ditipu oleh M Syakur yang mengatakan bila perutnya yang terus membesar itu diakibatkan oleh gangguan gaib dan penyakit.

“Selalu disebut karena penyakit gaib dan pelaku melarangnya membawa berobat ke dokter untuk diperiksa,” ujar Bunga.

Tidak hanya itu, peristiwa pemerkosaan tidak pernah diceritakannya kepada siapapun. Termasuk saat perutnya terus membesar karena hamil.

Bunga mengatakan, sebelum melahirkan, dirinya sempat diobati oleh pelaku dengan mengurut-urut perutnya.

Hingga mendadak korban ingin buang air besar dan dia-pun sangat kaget luar biasa ternyata yang keluar adalah bayi.

Bunga dan rekan-rekan seasramanya yang mengetahu hal tersebut sangat terkejut.

Korban ternyata melahirkan di toilet asrama pondok pesantren. Padahal selama ini dia mengira perutnya yang membesar karena gangguan gaib dan penyakit, sebagaimana keterangan pelaku.

Bunga meminta agar pelaku dihukum seberat-beratnya. Ayah korban, Sarmin juga sempat menanyakan kondisi perut anaknya tersebut yang terus membesar kepada M Syakur.

Namun pelaku diberitahu anaknya dalam keadaan sakit parah akibat gangguan gaib. Hal itu membuat dirinya dan istri stres karena tak tahu harus berbuat apa

Akan tetapi saat mendengar kabar Bunga melahirkan, Sarmin dan istrinya menanyakan ke pelaku siapa yang mesti bertanggung jawab atas kejadian ini.

Pelaku meminta orangtua korban agar tidak bicara ke mana-mana dan mengaku siap bertanggung jawab.

Sarmin merasa kecewa terhadap pelaku yang dinilai sangat tidak manusiawi terhadap anak didiknya.

Dirinya menyerahkan sepenuhnya kepada aparat yang menangani kasus tersebut. Sementara itu, Kapolres Ogan Komering Ulu Selatan AKBP Indra Arya Yudha berserta kapolsek setempat menyambangi rumah korban untuk memberikan dukungan serta bantuan kepada korban.

Apalagi Bunga sedang tergangu psikisnya pasca melahirkan anak. (***)

Comments


EmoticonEmoticon