HEBOH! Siswa SD di Kota Tasikmalaya Meninggal Usai Divaksin, Ini Kata Kadinkes

NKRIku.com – Seorang siswa kelas 5 Sekolah Dasar (SD) di Kecamatan Purbaratu, Kota Tasikmalaya, Jawa Barat, meninggal dunia pada Senin (17/1) usai mendapatkan suntikan vaksin Covid-19.

Sebelum meninggal anak berinisial D itu sempat alami kejang-kejang.

Berdasarkan keterangan di lokasi, D tidak menunjukkan gejala apapun saat menjalani vaksin Sabtu (15/1).

Bahkan ia sempat bermain bersama teman-temannya usai disuntik. Berselang satu hari, D mengalami penurunan kesadaran dan pihak keluarga langsung membawanya ke puskesmas, kemudian merujuknya ke RSUD dr. Soekardjo.

Kepala Dinas Kesehatan Kota Tasikmalaya, Uus Supangat mengatakan siswa yang meninggal dunia usai disuntik vaksin sedang mengalami sakit dan tidak diketahui saat pemeriksaan kesehatan.

Alami Demam Berdarah Dengue

Berdasarkan hasil laboratorium yang diperoleh dari pihak rumah sakit, D meninggal dunia karena penyakit demam berdarah dengue (DBD) yang dideritanya.

Uus mengatakan, saat penyakit itu menyerang, menyebabkan kegagalan hati akut hingga berujung hilangnya kesadaran dan meninggal dunia saat menjalani perawatan. Sampai saat ini, Uus menduga tidak ada penyebab lain kematian D selain karena demam berdarah.

“Sampai dengan hari ini, yang diduga menjadi penyebab fatalitas atau meninggalnya yakni expand dengue syndrome dan ada kegagalan akut pada fungsi hatinya,” terang Uus, melansir dari YouTube Liputan6 SCTV.

Sempat Diduga Akibat Vaksin

Kematian yang dialami D sebelumnya sempat diduga karena KIPI (kejadian pasca imunisasi), namun setelah melakukan pengecekan bersama tim dokter serta ketua KIPI, ditemukan penyakit demam berdarah yang tengah masuk masa inkubasi.

Dugaan itu turut didukung hasil pengecekan sampel dari NS1 (pengetesan demam berdarah), dan dinyatakan positif. Kegagalan hati juga disebut Uus berasal dari peningkatan enzim SGOT dan SGPT secara signifikan.

“Saat pasien masuk, dari hasil tes NS1 dinyatakan positif, kemudian SGOT (Serum glutamic oxaloacetic transaminase) dan SGPT (serum glutamic pyruvic transaminase) mengalami peningkatan yang signifikan,” lanjut Uus.(***)

Artikel ini telah ditayangkan di merdeka.com dengan judul Siswa SD di Kota Tasikmalaya Meninggal Usai Divaksin, Begini Penjelasan Kadinkes

Comments


EmoticonEmoticon