NKRIku.com – Ada telur busuk dalam bansos non tunai atau bantuan pangan non tunai BPNT yang diterima warga miskin di Desa Karang Tengah, Kecamatan Babakan Madang, Kabupaten Bogor.
Kabid Perlindungan Jaminan Sosial Dinas Sosial Kabupaten Bogor, Eni Irawati mengatakan telah melakukan penanganan pertama kepada warga miskin yang menerima telur busuk itu.
Eni menyebut penanganan itu mulai dari pergantian sembako, juga pembuat surat pernyataan dari KPM atau keluarga penerima manfaat.
Kasus telur busuk di dalam paketbansos non tunai ini sudah ditangani pihak aparat hukum.
Kepala Dinas Sosial Kabupaten Bogor, Mustakim mengatakan pihaknya bersama Kepolisian Resort (Polres) Bogor dan Kejaksaan Negeri Kabupaten Bogor langsung turun ke lapangan memastikan adanya dugaan telur busuk yang diterima warga miskin.
“Penyaluran BPNT ini kita belum mengetahui berasal dari agen atau suplier mana, jika benar ada kejadian tersebut akan segera di tindak lanjuti oleh pihak berwajib,” kata Mustaqim, Kamis 20 Januari 2022.
Mustaqim menjelaskan bahwa pihaknya saat datang bersama Polres Bogor dan Kejaksaan Negeri Kabupaten Bogor sedang menjalani penyelidikan lebih lanjut kepada e-warung dan Keluarga Penerima Manfaat (KPM) di Desa Karang Tengah, Kecamatan Babakan Madang, Kabupaten Bogor.
“Sementara kita masih menunggu tindak lanjut dari Polres Bogor dan Kejaksaan Negeri dan ini masih dalam penyelidikan lebih lanjut lagi,” ucap Mustaqim.
Kepala Desa Karangtengah, Suhandi membenarkan adanya kedatangan dari Aparat Penegak Hukum dan dari Dinas Sosial, Polres Bogor dan Kejaksaan Negeri Kabupaten Bogor untuk menyelidiki adanya penyaluran telur busuk dalam Bansos yang dibagikan di wilayahnya.
“Benar ada Kadinsos, Polres Bogor dan Kejari untuk melakukan kroscek dan juga memanggil pihak Keluarga Penerima Manfaat, agen dan juga Tenaga Kesejahteraan Sosial Kecamatan (TKSK) Babakan Madang,” kata Suhandi.
“Kita telah turun bersama Aparat Penegak Hukum (APH) dan untuk penyaluran telur busuk ini kita belum mengetahui ada unsur kesengajaan atau tidak, maka nanti kita tunggu saja hasil dari penyidikan,” kata Eni Irawati.(***)