NKRIku.com - Keluarga Fauzy Aribammar (27) korban pembunuhan di Jalan Mugas Dalam Raya RT 04 RW 01 Kelurahan Mugassari Kecamatan Semarang Selatan syok ketika mendapat kabar dari Kepolisian, Senin (24/7/2023).
Keluarga korban masih tidak percaya ketika polisi mendatangi kediaman di jalan Tlogoputih Nomor 196 RT 001 RW 006 Kelurahan Palebon Kecamatan Pedurungan Semarang.
Bibi korban, Wilis Endang Kurniawati menuturkan keponakannya sudah tidak tinggal di rumah tersebut sejak menikah.
Keponakannya mengontrak rumah di Kedungmundu Semarang bersama istrinya.
"Sejak kecil memang tinggal di sini. Saya dekat sekali dengan almarhum. Pindah setelah menikah. Kesehariannya, Fauzy mengurusi agen JNT milik orang tuanya. Fauzy memiliki pekerjaan sampingan sebagai pengemudi online," jelasnya saat ditemui tribunjateng.com di rumah duka.
Dia baru mengetahui keponakannya meninggal dunia setelah polisi mendatangi rumah duka dan menunjukkan foto.
Saat itu dirinya syok mendengar dan melihat langsung foto itu.
"Tadi sekitar pukul 07.00 ada yang datang menanyakan apakah benar ini benar rumah Fauzy. Saya jawab sudah pindah setelah menikah. Polisi memberitahu keponakan saya menjadi korban pembunuhan syok saya," tuturnya.
Dikatakannya, korban sebelum meninggal dunia korban sedang mencari penumpang.
Saat itu mobil yang digunakan korban untuk mencari penumpang adalah kijang Innova reborn warna hitam.
"Mobil itu yang dibawa kabur oleh pelaku. Mobil itu padahal korban sewa. Sehari sewanya Rp 400 ribu. Korban diduga dirampok," tuturnya
Wilis menuturkan korban selalu mengabari istrinya setiap mendapatkan order. Korban terakhir mengabari istrinya sekitar pukul 00.00 malam.
"Kalau dapat penumpang mesti selalu mengabari istrinya lokasi dimana. Terakhir keponakan saya mengabari di Mangkang. Terus tidak ada komunikasi lagi," imbuhnya.
Saat itu mobil yang digunakan korban untuk mencari penumpang adalah kijang Innova reborn warna hitam.
"Mobil itu yang dibawa kabur oleh pelaku. Mobil itu padahal korban sewa. Sehari sewanya Rp 400 ribu. Korban diduga dirampok," tuturnya
Wilis menuturkan korban selalu mengabari istrinya setiap mendapatkan order. Korban terakhir mengabari istrinya sekitar pukul 00.00 malam.
"Kalau dapat penumpang mesti selalu mengabari istrinya lokasi dimana. Terakhir keponakan saya mengabari di Mangkang. Terus tidak ada komunikasi lagi," imbuhnya.(***)
Artikel ini telah tayang di TribunJateng.com dengan judul Miris! Korban Pembunuhan Taksi Online di Semarang, Tinggalkan Istri Yang Hamil Anak Pertama