SUAMI SERING EMOSIAN Pun Akan Takluk Jika Ibu-Ibu Lakukan Ini, Dijamin Bakal Meleleh: Ini Caranya Kata dr. Aisah Dahlan

NKRiku.com – Terkadang dalam suatu rumah tangga ada beberapa rintangan, seperti salah satunya dalam menghadapi suami yang memiliki sifat temperamen.

Sebagai seorang istri perlu memahami bagaimana cara atau teknik dalam menghadapi dan menaklukan hati suami yang temperamen.

Dr. Aisah Dahlan memberikan cara bagaimana menaklukan hati suami yang temperamen, yaitu dengan menahan emosi.

“Sifat temperamen bermacam-macam, apakah karena punya watak extrovet, atau mungkin budaya waktu kecil atau pola asuh keluarga,” kata dr. Aisah Dahlan, seperti dikutip PORTAL JEMBER dari YouTube Pecinta dr Aisah Dahlan, CHt yang diunggah tanggal 24 Januari 2021.

Seperti contoh ada beberapa daerah yang ketika berbicara kuat karena pita suara walaupun dalam kondisi tidak marah, suaranya tetap keras.

Karena pita suara, beberapa pengaruh tersebut yang membuat orang terlihat marah, padahal belum.

“Kalau ingin mengetahui suami sedang marah banget atau kesel banget, terlihat ketika membentak keras dan terasa emosinya marah atau memukul meja, tembok,” ujarnya.

Orang temperamen ada klasifikasinya, bukan berarti suami yang ngomong keras berarti temperamen, akan tetapi karena karakter pita suara.

Menghadapi suami yang sedang naik temperamennya atau marah besar seperti memukul meja dan dengan suara yang naik, maka sebagai seorang istri harus diam.

Akan tetapi, apabila sudah ingin menegur dan memberitahu apabila yang dilakukan suami salah, jangan dilakukan pada hari itu juga.

“Boleh menegur, namun jangan dilakukan dihari itu juga, tunggu waktunya,” katanya.

Laki-laki atau suami tidak suka ditegur di depan orang lain walaupun itu anaknya, bahkan meskipun masih bayi.

Jadi apabila ingin menegur suami, lakukanlah ketika sedang berdua saja, dan langsung to the point.

Apabila ingin berbicara dengan suami atau ingin mengungkapkan perasaan karena merasa tersinggung, harus dengan perjanjian dan tentukan waktunya.

“Misalnya dengan kirim pesan kepada suami meminta waktunya sekitar 10 menit sampai 15 menit saja, untuk mengungkapkan perasaan,” sambungnya.

Maka dengan perjanjian tersebut, berbicaralah sesuai waktu yang telah dijanjikan, jangan di ulur-ulur karena seorang suami akan tidak percaya lagi.

Sampaikanlah kesedihan hati dengan berfokus kepada perasaan diri sendiri, ungkapkan apa yang dirasakan.

Jangan berbicara tentang kesalahan apa yang dilakukan suami kepada istri, karena akan membuat laki-laki sangat tersinggung.

Berbicara dan mengungkapkan perasaan kepada suami jangan terlalu lama, sampaikanlah dengan waktu hanya 10 hingga 30 menit.

Walaupun ingin mengungkapkan seluruh yang dirasakan, tahanlah emosi dengan banyak istighfar, karena apabila disampaikan dengan hanya 10-15 menit akan lebih masuk ke suami dan direnungkan setelahnya.

“Ada penelitian yang mengatakan bahwa laki-laki yang menjadi suami tidak suka dikritik atau ditegur di depan orang lain meskipun itu anaknya,” terangnya.***

Comments


EmoticonEmoticon