NKRIku.com – Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia menyatakan bahwa Indonesia masih sulit menjadi negara maju jika memiliki pendapatan per kapita yang masih rendah.
Setidaknya, Indonesia harus memiliki pendapatan per kapita USD12 ribu per tahun.
Namun, pendapatan per kapita Indonesia masih USD4 ribu per tahun. Upah minimumnya saja masih berkisar Rp4 hingga Rp5 juta.
“Kita mau naikkan pendapatan per kapita dari USD 4 ribu jadi USD12 ribu untuk menuju ekonomi nomor 7 di dunia. Kalau UMR cuma Rp 4 juta, cuma Rp 5 juta sampai ayam tumbuh gigi nggak akan mungkin dicapai USD12 ribu itu,” ungkap Bahlil dalam Indonesia Economic Outlook 2022 HIPMI, Selasa (25/1/2022).
Oleh karena itu, kualitas tenaga kerja Indonesia harus ditingkatkan supaya upahnya juga meningkat.
Selain itu, masyarakat didorong untuk menjadi wirausahawan ketimbang mengejar cita-cita menjadi karyawan.
Kenyataannya, masih banyak mahasiswa yang tidak berkeinginan menjadi pengusaha.
Padahal, cita-cita mereka rata-rata ingin kaya raya. Hal ini terungkap lewat survey yang dia lakukan saat menjadi ketua HIPMI.
“Sebanyak 83% dari totalnya, itu pengin jadi karyawan, politisi dan LSM itu 14%, yang jadi pengusaha cuma 3%. Begitu ditanya mau kaya? Semuanya bilang mau kaya,” pungkasnya.
“Sebanyak 83% dari totalnya, itu pengin jadi karyawan, politisi dan LSM itu 14%, yang jadi pengusaha cuma 3%. Begitu ditanya mau kaya? Semuanya bilang mau kaya,” pungkasnya.
Artikel ini telah tayang di economy.okezone.com dengan judul Ingin Jadi Negara Maju, Bahlil: Kalau UMR Cuma Rp4-5 Juta Tak Mungkin