NKRIku.com – Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Gampong (DPMG) Aceh, Dr Zulkifli mengatakan, sampai bulan Juni ini, jumlah bantuan langsung tunai (BLT) dana desa yang sudah tersalur untuk tahap I dan II nilai totalnya telah mencapai Rp 729 miliar.
“BLT dana desa ini, sangat membantu masyarakat desa, dalam menambah pemenuhan kebutuhan bahan pokok ke luarganya, pasca pandemi covid 19,” kata Zulkifli kepada Serambinews.com, Jumat (17/6/2022) ketika dimintai keterangannya terkait realisasi BLT dana desa sampai posisi Juni 2022.
Zulkifli menjelaskan, kenapa pemerintah pusat masih memprioritasnya program penyaluran BLT dana desa pada tahun 2022, pertama untuk meningkatkan daya beli masyarakat terhadap pemenuhan kebutuhan pokok keluarganya.
“Dengan dilanjutkannya program penyaluran BLT dana desa Rp 300.000/KK, daya beli masyarakat terhadap kebutuhan pokok keluarganya jadi lebih baik,” ujarnya.
Penyaluran BLT dana desa dalam masa pandemi covid 2020 – 2021 dan 2022 ini, menurut Zulkifli, untuk membantu masyarakat yang terdampak pandemi covid 19, dalam pemenuhan kebutuhan pokok keluarganya, agar tidak mengalami kekuarangan pangan.
Karena, akibat pandemi covid 19, ungkap Zulkifli, banyak terjadi PHK di berbgai peruasahaan, hingga menimbulkan banyak pengangguran.
Kecuali itu, kegiatan UMKM, juga banyak yang terhenti di kota maupun di desa.
Untuk penanganan gejolak sosial yang akan terjadi di kota dan di desa, pemerintah melakukan berbagai program jarring pengaman sosial.
Antara lain tetap melanjutkan program BLT dana desa sampai tahun 2022, disamping program tahunan yang telah berjalan selama ini, yaitu program penyaluran dana PKH, Bantuan Non Pangan, bantuan sosial tunai (BST) dan lainnya.
BLT dana desa ini, kata Zulkifli, sangat membantu masyarakat desa, dalam pemenuhan kebutuhan pokok keluarganya.
Dengan adanya penyaluran BLT dana desa, daya beli kebutuhan pokok, seperti minyak goreng, telur ayam ras, beras, gula pasir, ikan, sayuran dan lainnya di desa jadi meningkat.
Untuk penyaluran BLT dana desa tahap I (Januari – Maret), sebut Zulkifli, dari 23 kabupaten/kota yang ada di Aceh, ada dua daerah lagi, yang gampongnya belum penuh menyalurkan BLT dana desanya, yaitu Aceh Utara dan Pidie.
Di Aceh Utara, masih ada 71 gampong lagi, yang belum melaksankan program BLT dana desa dari 852 gampong yang terdapat di daerah itu.
Di Pidie masih ada 21 gampong dari 730 gampong yang ada di daerah itu belum melaksankan program BLT dana desanya.
Untuk penyaluran BLT dana desa tahap II (April – Juni), lanjut Zulkifli, yang telah penuh gampongnya belaksankan program BLT, baru enam daerah yaitu Pidie Jaya, Kota Sabang, Kota Banda Aceh, Gayo Lues, Kota Lhokseumawe, Aceh Barat Daya, yang lainnya belum semua gampongnya menyalurkan BLT dana desa tahap II.
Program dan kegiatan lain yang diamahkan tahun 2022 ini dalam pemanfatan dana desa, kata Zulkifli, adalah penanganan stunting dan ketahan pangan desa.
Aceh termasuk daerah yang pengurangan stunting anaknya masih tergolong lamban, makanya untuk meningkatkan pengurangan jumlah anak stunting, yang pertumbuhan tubuhnya menglami perlambatan.
Kepala desa dibolehkan menggunakan dana desanya untuk berbagai kegiatan penanganan stunting anak di desanya.
Total dana desa yang sudah tersalur atau dicairkan sampai Kamis (16/6/2022) di Aceh, sebut Zulkifli, nilainya telah mencapai Rp 2,28 trilliun, atau sudah mencpai sebesar 48,88 persen, tersebar di 6.466 gampong dari 6.497 gampong yang ada di Aceh.
“Target kita pada akhir Juni 2002 nanti, realisasi pencairan dana desa itu bisa mencapai 55 persen,” tuturnya.
Zulkifli mengatakan, pencairan dana desa, dibagi dalam tiga tahap. Tahap I, dimulai Januari – April, tahap II dimulai Mei – Agustus dan tahap III, September – Desember.
Tahap I gampong boleh mencairkan pagu dana desanya sebesar 40 persen dari pagu dana desa yang akan diterima dalam satu tahun.
Tahap II, sama sebesar 40 persen dan tahap III sisanya sebesar 20 persen.
Untuk pencairan tahap I, sudah 6.466 gampong senilai Rp 1,088 trilliun yang mencairkan dana desanya, dari 6.497 gampong yang terdapat di Aceh.
Tahap II baru 2.744 gampong senilai Rp 460,609 miliar yang telah mencairkian dana desanya. Sedangkan tahap III, baru 45 gampong senilai Rp 3,732 miliar, yang sudah mencairkan dana desanya.
Kepada gampong yang belum mencairkan dana desa tahap I, II dan III, tolong segera dipersiapkan persyaratan administrasinya dan kirimkan ke jaringan OMSPAM, untuk usulan pencairannya.
Seruan ini, kata Zulkifli, terutama bagi gampong yang baru melakukan pemilihan keuchik maupun kepala desa yang baru, agar gampongnya bisa dicairkan dana desanya pada bulan ini.
“Terutama untuk program penyaluran BLT dana desa, penanganan stunting maupun program ketahan pangan desa dan lainnya,” pungkasnya.(***)
Artikel ini telah tayang di aceh.tribunnews.com dengan judul Sampai Juni, Pemerintah Salurkan Rp 729 Miliar BLT Dana Desa